Wicak Amadeo
Bahasa bukan semata-mata alat komunikasi, gagah-gagahan dan meningkatkan gengsi penuturnya. Bahasa adalah alat berpikir, memecahkan masalah, beretika, menghaluskan budi dan tutur kata.
Oleh karenanya, tuntaskanlah pendidikan bahasa ibu anak-anak kita, sampai pada kedalaman gramatika dan keindahan sastra, melalui dialog, cerita, bacaan, pembacaan puisi di sore hari, atau berbalas pantun.
Tundalah dulu gairah mengajarkan bahasa asing bagi mereka, agar tak kacau pola logikanya, agar tak rusak budi bahasanya. Percayalah, saat bahasa ibu terkuasai, belajar seribu bahasa asing bukan hal sulit.
.
Bahasa adalah sebagai alat menalar, alat berpikir, alat memecahkan masalah, alat negosiasi, alat manajemen konflik, alat silaturahim, bahkan alat hidup. Maka dalam perspektif ini bahasa ibu harus dikuasai oleh anak kita secara mendalam : strukturnya, rasa bahasanya, intonasinya, makna tersiratnya, moralitasnya, sastranya.
Harus dikatakan, bahwa pembelajaran bilingual atau multilingual saat anak berada dalam periode pertumbuhan kognitif dan bahasa, akan mengacaukan segalanya. Tak akan mungkin kita dapati anak-anak yang cermat dengan pilihan bahasa seperti dialog Ibrahim as dan Ismail as yang kita kenal dan tercantum dalam kitab suci.
.